Gambar 1: Kegiatan Raker, di Aula Yayasan Al Muthi’in pada Minggu (1/1/2023)

YOGYAKARTA– Yayasan Al Muthi’in menggelar Rapat Kerja (raker) tahunan yang diadakan di Aula komplek Yayasan Al Muthi’in, Maguwo, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Kegiatan ini terlaksana pada Minggu (1/1/2023) yang dihadiri oleh 43 peserta yang terdiri dari Dewan Pembina, Pengurus Harian, Bapak/Ibu Kepala Sekolah PAUD, TKIT, SDIT dan karyawan unit kerja Yayasa Al Muthi’in, serta perwakilan dari kelurahan dan Rt wilayah Maguwo.

Gambar 2: Dewan Pembina Yayasan Al Muthi’in
Gambar 3: Pengurus Harian Yayasan Al Muthi’in

Raker dibuka langsung oleh Dr.Ir. Suroyo, M.S.I Selaku Ketua Yayasan Al Muthi’in, sekaligus menyampaikan dua tujuan adakan Raker ini.

Gambar 4: Sambutan sekaligus pembukaan Raker oleh Dr.Ir. Suroyo, M.S.I

Tujuan yang pertama adalah merefleksi kegiatan-kegiatan sudah berjalan ditahun lalu, dan membuat rencana untuk tahun berikutnya.

Tujuan kedua adalah untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan antar unit dengan unit lainnya agar tidak tumpang tindih dalam menjalankan kegiatan sehingga saling mendukung agar terencana dan terlaksanan dengan baik dan tentunya tetap mengacu pada visi dan misi Yayasan AL Muthi’in, paparnya.

Sehingga dibentuklah lima Komisi Rapat Koordinasi yang bertujuan untuk merancang dan mensinergikan kegiatan-kegiatan yang akan berjalan, serta mengoreksi dan mendiskusikan kegiatan yang sudah berjalan.

Lima Komisi tersebut adalah Komisi Ekonomi yang terdiri dari unit BUMY, BMT, Apotek.

Gambar 5: Komisi Ekonomi penanggungjawab H. Mohammad Jazuli, S. Ag

Komisi Dakwah terdiri dari Unit Takmir Masjid, Pesantren Modern, TPA.

Gambar 6: Komisi Dakwah penanggungjawab Samino Setiawan, S. Ag., M. Si

Komisi Pendidikan terdiri dari Unit PAUD, TKIT, SDIT, PKBM.

Gambar 7: Komisi Pendidikan penanggungjawab H. Qomarul Huda, S. Si
Gambar 8: Komisi Pendidikan penanggungjawab H. Qomarul Huda, S. Si

Komisi Sosial dan Kesehatan terdiri dari unit Baitul Maal, LKS Panti Asuhan, Relawan, Lansia, Klinik Utama.

Gambar 9: Komisi Sosial dan Kesehatan penanggungjawab Muhammad Danuri

Komisi Pemuda, Media, Olahraga dan Seni Budaya terdiri dari unit AMI, PPMB, Media, Perwakilan Pemuda Maguwo.

Gambar 10 : Komisi Pemuda, Media, Olahraga dan Seni Budaya penanggungjawab Enggar Kurniawan

Kegiatan ini juga sekaligus penyerahan 196 Kartu Sehat yang dapat digunakan per 1 januari 2023, yang mana program ini merupakan program Yayasan Al Muthi’in yang bekerjasama dengan Klinik Utama Al Muthi’in dan Baitul Mall Al Muthi’in. Kartu ini diperuntukan bagi yang kurang mampu diwilayah Maguwo serta Karyawan yang ada di unit  yayasan Al Muthi’in, ungkapnya.

Gambar 11 : Penyerahan Kartu Sehat

Kartu Sehat ini adalah kartu yang bisa digunakan untuk berobat gratis, mekanisme yang diterapkan yaitu dengan membebaskan biaya pendaftaran dan konsultasi dengan dokter di Klinik Utama Al Muthiin, sedangkan untuk resepnya sendiri akan dibebankan oleh Baitul Mall Al Muthi’in, papar Ketua Yayasan Al Muthi’in Dr.Ir. Suroyo, M.S.I.

Gambar 12: Penyerahan Kartu Sehat

Dengan diberikan Kartu Sehat ini diharapkan dapat memberikan pelayanan termudah, tercepat kepada masyarakat Maguwo dalam penanganan kesehatan, dan tidak hanya sampai disitu saja , orientasi kedepannya adalah dapat membantu seluruh umat islam, ungkap Ketua Yayasan Al Muthi’in Dr.Ir. Suroyo, M.S.I..

Gambar 13 : Penyerahan Kartu Sehat

Disambut baik oleh Nunung Yulianto, S.Pd selaku kepala padukuhan Wonocatur, mengaku sangat terbantu dengan adanya Kartu Sehat ini, tentunya yang dapat kartu sehat ini yang sudah memenuhi syarat yaitu tidak memiliki jaminan kesehatan dari instansi lain seperti BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan tentunya warga yang tidak mampu, paparnya.

Gambar 14: Ketua Yayasan Al Muthi’in bersama Kepala Padukuhan Wonocatur sedang menikmati hidangan

Nunung Yulianto mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Yayasan Al Muthi’in karena tidak hanya terbantu dalam bidang kesehatan saja, tetapi dalam bidang pendidikan dan bidang sosial yang sudah terbentuk saat ini, ungkapnya.(muthiinnews)

2 Responses

  1. Untuk narasi agar memeperhatikan kaidah jurnalistik, misal untuk nama orang jangan langsung tulis papar/ungkap “Suroyo” alangkah baiknya komplit terang Ketua Yayasan Al-muthi’in Dr. Ir. Suroyo, MSi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *