Yogyakarta-Dalam sebuah keluarga anak adalah karunia yang harus dijaga, dan merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari orang tua. Minggu (28/08/2022) SDIT Salsabila Al-Muthiin mengadakan Islamic Parenting yang diadakan di Islamic Center Al-Muthiin, Maguwo, Bantul, Yogyakarta, dengan mengusung tema Pembudayaan Nirkekerasan Menuju Keluarga Sakinah Idaman selaku pembicara Kholifatul Fauziah, S.Sos.I.,M.A. merupakan Direktur International Program Of Islamic Comunication  (IPICOM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan dihadiri seluruh wali murid SDIT Salsabila Al-Muthiin Yogyakarta.

Kholifatul Fauziah mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari syiar dakwah islam untuk mewujudkan keluarga Sakinah yang damai dan sesuai dengan pendidikan dan pengasuhan anak, serta hubungan yang harmonis antara suami dan istri selaku orang tua yang manjadi wali buah hati masing-masing, paparnya.

Untuk itu kita sebagai orang tua perlu peningkatan pengasuhan anak dengan metode self awaremess yaitu dengan memahami situasi sosial, memahami orang lain, serta memahami harapan orang lain terhadap dirinya. Jadi, kita akan lebih mudah untuk bisa merefleksikan diri, menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi. Tentunya dengan mengetengahkan nilai-nilai nirkekerasan dalam islam dan elaborasi tafsir beberapa syariat islam berkemajuan yang bersifat Rahmatan lil’alamin yaitu Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam, yang mana tersurat dalam Al Quran surat Al Anbiya ayat 107, ungkapnya:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

107.  Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Karena apabila kekerasan ini terjadi pada anak maka anak akan mengalami traumatis negative dan psikologi positif. Yang  mana jika anak laki-laki itu sudah dewasa bisa jadi mereka akan menjadi pelaku kekerasan, sedangkan untuk perempuan maka bisa menjadi pribadi yang rapuh yang potensial untuk menjadi korban kekerasan. Sedangkan untuk psikologi positif yang didapat adalah anak memiliki tingkat mengatasi yang tinggi terhadap perilaku kekerasan dan punya kesadaran untuk memutus lingkaran kekerasan dalam keluarga dengan bijaksana, pungkas Bu Khofifatul.

Khofifatul Fauziah Berpesan untuk kita sebagai orang tua bersama-sama saling bergenggaman tangan dalam mengasuh, mendidik serta membesarkan anak sesuai peradaban islam. Para orang tua muslim mewujudkan keluarga Sakinah idaman yang bebas dari kekerasan dan diharapkan dapat membumikan nilai tauhid, rahmat, dan keadilan dalam segala aspek kehidupan rahmatan lil’alamin, harapnya. Sehingga kita bisa menurunkan prevalensi nasional kekerasan terhadap anak, generasi muda Indonesia, khususnya putra-putri kaum muslimin di negeri ini, yang mana mereka adalah penyokong peradaban islam nusantara serta memiliki kepekaan terhadap isu-isu penting dunia dan memiliki kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan globalisasi atau global citizen yang unggul, ungkapnya. (muthiin.new.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *